Kamis, 11 Februari 2010

Penghuni Neraka

Se-x (baca: sekali) waktu cobalah temui orang gila,ajak ngobrol santai bla..bla..bla. Buatlah seintim mungkin ndak usah di + (baca:ditambah) atau dikurangi...jangan lebay,Plis. Wajar2 saja biarkan mengalir seperti "pipis".... karena keindahan pertemanan bukanlah "kebohongan" terstruktur tapi kesadisan yang " apa adanya". Ungkapkan saja dengan jujur sisi gelapmu, tidak usah takut atau menakuti...pasti masih ada peluang (sekalipun 0,001 %) untuk menggapai sejumput obsesi. Suatu saat bibirmu akan berdecak seksi ternyata "asmara tidak bisa diukur secara Matematis ".
Kalau semua itu belum cukup,Ambil pisau dapur ... tancapkan dimuka orang itu penuh dendam tepat dimata kanannya..biarkan darahnya muncrat dimukamu... me-leleh bersama erangan kesakitannya, congkel matanya...lalu kunyah mentah-mentah... biarkan nikmatnya terasa nendang dilidahmu. Andai itu belum juga membuat "orgasme", tikam saja perutnya berkali-kali kemudian hantam kepalanya dengan batu besar sampai otaknya berterbangan kemana-mana.Tuntaskan sekalian dengan menggorok lehernya dan bawa potongan kepalanya kemasjid kemudian tempelkan didinding bersama ornamen yang lain...Prikitiuuuw.Praktis dan efektif untuk menikmati kebiadaban dosa besar, jadi ngapain kita repot-repot menumpuk dosa2 kecil setiap hari.... dan sepanjang umur kita.
Bicara repot, saat ini bu afiyaul benar2 dibuat kerepotan oleh prosedur standar neraka,satu persatu pakaiannya dilucuti oleh malaikat..walaupun sudah mencoba memberontak dengan sekuat tenaga tapi apa daya tangan tak sampai(mungil,halus , berambut) dan tubuhnya cuma " semekot"- semeter kotor. akhirnya dia hanya cengar cengir saja pasrah diperlakukan semau gue oleh malaikat (lha gimana lagi.. mumpung ada yang "ngerjai").
Dadanya semakin sesak menggunung kalo ingat masa-masa lalu... terkenang betul peluh ibu yang tidak sempat diusap saat panen semangka, riuh suara bising mesin giling padi( ungu,slank,ST12, warteg boy dll) apalagi tindakan brutal yang terkadang dia timpakan pada murid favoritnya si Tri Maharani itu. Ternyata,demi memburu jam mengajar , demi pengabdian dan demi sekolah ini banyak kulalaikan kemesraan dengan keluargaku,tetanggaku dan juga privasiku. Maka apakah salah jika aku mengharap perlakuan yang layak sebagai pendidik disekolah ini? Ahh...matanya menerawang jauh menembus hijau daun sampai langit ketujuh.
Haii !! bentak malaikat tiba2 : "sesuai prosedur disini,sebelum dieksekusi kamu berhak mengajukan satu pertanyaan kepada Tuhan ,monggoo...."
"Tuhan,aku minta satu biji semangka"jawabnya mantap
Giliran malaikat yang kaget,matanya terbelalak seperti tak percaya dengan pendengaranya : "hanya itu...sekecil itu hah... sederhana sekali....Mengapa?"
Dengan diplomatis bu Iir menjawab : "Semuanya bermula dari yang kecil, legitnya semangka bermula dari bijinya yang kecil, disebut besar karena ada unsur kecil didalamnya, jangan angkuh dengan ke-besaran atau merendahkan talenta dengan predikat kecil, besar itu kecil.....kecil itu besar......".
" Sudah - sudah" Potong malaikat tiba2 .
Sedetik kemudian mata bu Iir nanar menatap api neraka yang semakin membesar dan siap melumat tubuh "kecilnya".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar