Selasa, 26 Januari 2010

penghuni neraka


"semprul tenan" sepertinya itu kata yang paling tepat untuk menggambarkan kondisi sosial politik disini. Karena segala bentuk keramahan,trik tipudaya bahkan rayuan gombal bermuara pada satu titik tujuan : bagaiamana mempardaya Tuhan agar secepatnya memberikan memberikan grasi dan amestinya...
Bu Nariyah sepertinya bukan tipe seperti itu, tampaknya dia enjoi saja mondar mandir kesana kemari memamerkan lekuk pusernya,sesekali cipika cipiki dengan beberapa koleganya bahkan seringkali tertawa ngakak saat melihat panghuni lain dimutilasi oleh malaikat.. dia bener2 menikmatinya atau memang tingkat kendableganya baru pantium 1....
Tapi pada saat2 tertentu dia akan menghampiri Mbah sarnyoto (kebetulan satu lokalisasi) untuk ngrumpi atau sekedar tanya ini itu,ngomong ramuan minuman teh dll...dll. Mbah sarnyoto sih seringkali hanya manggut2 wae (biar dikira memparhatikan and nyambung) padahal bukan ngrumpinya yang membuat dia berkeringat tapi ..."keterlanjangan" itu lo jer....!!
Bu nariyahpun akhir2 ini juga berkeringat terus, bukan karena apa2 tapi nunggu kiriman doa ampunan dari bapak,teteh,emak,misua, dan anak2nya terutama si Jin Khentung itu lho....Huahuahua....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar